Public Relations
•
tugas biro konsultasi pr - Public Relation (PR) atau terkadang dimaksud dengan arti Hubungan Orang-orang (humas) memiliki tempat yang sangat penting dalam sebuah organisasi, terlebih apabila organisasi itu sering berhubungan dengan orang-orang luas. PR sangat memastikan perwajahan organisasi tersebut di mata orang-orang luas. Hal itu karena sebab PR-lah yang disebut salah satu front liner penting dalam berkomunikasi dengan orang-orang. PR memastikan kesan positif sebuah organisasi di mata orang-orang. Dan hubungan dengan orang-orang juga akan memastikan bagaimana organisasi itu bersosialisasi di tengahnya orang-orang. Dengan kata beda, PR juga bertindak dalam membuat hubungan, terutama hubungan komunikasi, pada organisasi dengan orang-orang luas. Karenanya, didalam sebuah PR sangat penting untuk dapat mengelola manajemen komunikasi
• Kesibukan public relations keseharian adalah mengadakan komunikasi timbal balik (two way trafic communications) pada instansi dengan pihak umum yang mempunyai tujuan untuk membuat sama-sama pengertian dan support untuk tercapainya suatu maksud tertentu, kebijakan, aktivitas produksi, dll, untuk perkembangan instansi atau citra positif instansi berkaitan. Jadi, aktivitas public relations itu sangat erat hubungannya dengan pembentukan opini umum dan perubahan sikap dari orang-orang
• Beberapa sarjana Humas dari Barat mendeskripsikan norma menurut pengetahuan filsafat Barat. Misalnya, Hazel Bernes (1971) mendeskripsikan norma jadi satu cabang pengetahuan filsafat yang menolong memastikan apakah perilaku yang baik dan pantas. Pengertian yang nyaris sama didapatkan dari Ewing (1965), Fletcher (1968), dan Mabbott (1969).
Berikut ini beberapa pengertian dari public relations : Menurut Public Relations News (Bettrand R Canfield, 1964, hal 4) “Public Relations is the management function which evaluates public attitudes, identifies the polieses and procedures of public interest and executes a program of action to earn public understanding and acceptance” (Public Relations adalah peranan manajemen di mana manajemen mengevaluasi tingkah laku orang-orang, mengidentifikasi dan mencari tahu ketertarikan orang-orang lalu membuat program dan melakukannya untuk membuat pengertian di orang-orang).
Instansi Public Relations di Amerika Serikat mendeskripsikan : Public Relations adalah “Usaha yang direncanakan dengan terus-terusan dengan berniat manfaat membuat dan pengertian timbal – balik pada organisasi dan orang-orangnya”.
Sedang menurut The British Institute Of Public Relations (Teguh Meinanda, 1989 : 36) : Public Relations adalah “Keseluruhan usaha yang dilangsungkan dengan terencana dan berkaitan dalam rencana membuat dan pelihara kemauan baik dan sama-sama pengertian pada suatu organisasi dengan seluruh khalayaknya”.
Peran Public Relations
Peranan seseorang Public Relations sangat diperlukan dalam sebuah organisasi/perusahaan. Public Relations adalah jadi Jembatan pada perusahaan dengan umum atau pada manajemen dengan karyawannya agar terwujud Mutual Understanding (sama-sama pengertian) pada ke-2 belah pihak. Public Relations melakukan tindakan jadi komunikator ketika manajemen berhubungan dengan beberapa karyawan. Mengenai peranan Public Relations menurut Dozier & Broom (20 : 2000) diantaranya :
a. Penasehat Pakar (Expert Prescriber) Seseorang praktisi Public Relations yang memiliki pengalaman dan memiliki kekuatan tinggi dapat menolong mencarikan jalan keluar dalam penyelesaian problem hubungan dengan publiknya (Communicator Fasilitator)
b. Fasilitator Komunikasi (Communication Fasilitator) Dalam hal semacam ini, praktisi Public Relations melakukan tindakan jadi komunikator atau mediator untuk menolong pihak manajemen dalam soal mendengar apa yang diinginnkan dan diinginkan oleh publiknya
c. Fasilitator Sistem Pemecahan Problem (Masalah Solving Process Fasilitator) Peran praktisi Public Relations dalam pemecahan problem masalah Public Relations ini adalah bagian dari tim manajemen. Hal semacam ini ditujukan untuk menolong pimpinan organisasi baik jadi penasihat (adviser) sampai ambil rindakan eksekusi (ketentuan) dalam menangani masalah atau krisis yang tengah dihadapi dengan rasional dan profesional
d. Teknisi Komunikasi (Communication Technician) Peran communications technician ini jadikan praktisi Public Relations jadi journalist in recident yang hanya sediakan layanan tehnis komunikasi atau di kenal dengan of communication in organization
Tujuan Public Relations
- Menghadapi perubahan/reaksi umum pada ketentuan organisasi/instansi.
- Menganalisa umum yang berkaitan.
- Melakukan komunikasi 2 arah untuk menjangkau pemahaman/support umum.
- Melakukan peranan jadi ‘early warning system’
STATUS PROFESIONALISME PUBLIC RELATIONS
Ketika praktisi PR menyiapkan sebuah professional meeting, muncul perbincangan mengenai Public Relations yang seperti apakah yang dapat dimasukkan dalam kelompok profesi yang cukup professional. Pertanyaan sesuai sama itu banyak keluar dalam beberapa perbincangan dan diskusi. Banyak yang telah berusaha untuk mendeskripsikan, tapi belumlah ada satupun yang pas. Biasanya yang disuruh sisi karakter yang unik dan khusus.
Ada sebuah perjanjian dengan kalau beberapa persyaratan juga akan pas diaplikasikan pada semua profesi, diantaranya :
- Memerlukan pendidikan khusus yang diisi pengetahuan dan ketrampilan berdasar pada teori yang lalu diperkembang melalui beberapa riset. Dan pada prakteknya lebih berdasarkan pada pengetahuan yang unik/khusus lebih dari sebatas ketrampilan performance.
- Sediakan layanan yang unik dan esensial yang di kenal oleh orang-orang. Beberapa praktisi dapat diidentifikasi dari profesi mereka, misalnya “Dia seseorang pengacara” atau “Dia seseorang akuntan”.
- Lebih memprioritaskan layanan pada umum dan tanggung jawab sosial dibanding keuntungan pribadi. Ini adalah maksud yang terpuji
- Berikan kekuasaan dan menyerahkan tanggung jawab pada praktisinya, dan kebebasan untuk buat ketentuan.
- Komune profesional mengambil keputusan standar yang memastikan siapa yang juga akan disadari sekaligus di status mana ia juga akan diletakkan.
Kriteria mencapai berhasil dalam public relations
Berdasar pada hasil survey yang dilakukan pada beberapa eksekutif Public Relations, tunjukkan kalau kecakapan mereka dalam berkomunikasi, pengetahuan manajemen, kekuatan memecahkan problem, motivasi yang besar dan intelektualitas mereka sangat berpengaruh pada kesuksesan mereka dalam menjangkau keberhasilan. Berikut ini dirumuskan 5 (lima) jurus prinsip menjangkau berhasil yang biasanya disetujui oleh konsultan Public Relations, yakni :
1. Hasil akhir. Satu hal yang paling penting yang disebut kunci keberhasilan adalah kwalitas hasil akhir yang bagus harus jadikan tujuan utama. Karyawan dan client membayar untuk memperoleh hasil akhir yang prima, bukanlah pada usaha keras maupun usaha yang dilakukan PR. Di sini lebih meletakkan prioritas kekuatan berfikir jernih dan gawat lihat esensi masalah untuk temukan jalan keluar paling baik. Hasil akhir yang prima adalah paduan dari ketrampilan dengan persepsi yang terjadi pada mitra atau client. Perhatian PR terukur pada komunikasi dan hubungan dengan mitra atau client yang hasilkan perubahan dan pengembangan alur fikir, persepsi, dan sikap yang bisa melakukan perbaikan kemampuan yang bisa membuat iklim komunikasi yang konstruktif, kualitas kerja hasil dengan utuh hingga dapat memuaskan semua pihak berkaitan
2. Pembuatan rencana. PR harus dapat fokus fikiran pada apa yang diperlukan dan diinginkan oleh client. Cara paling baik untuk jadi rencanator yang baik yaitu dengan jadi pendengar, note taker yang handal, pendekatan yang disetujui dengan, dan hasilkan rencana komunikasi dengan penunjang penambahan kwalitas kemampuan. Rencana yang dibuat dapat memuaskan semua pihak berkaitan dan meningkatkan motivasi baru
3. Hubungan orang-orang. Dapat menyeimbangkan tujuan yang ditargetkan dengan maksud organisasi. PR harus ketahui bagaimana caranya berhubungan dengan beberapa pimpinan, termasuk bagaimana caranya hadapi pimpinan ketika mereka tidak sepakat dengan beberapa inspirasi kita.
4. Style (model). Style yang disebut adalah dapat membuat kesan kalau tak ada problem yg tidak dapat kita kerjakan. Diluar itu yang penting adalah kompetensi yang senantiasa berkembang dan pribadi yang simpatik dan memberikan keyakinan lewat cara berdiplomasi yang baik.
5. Keteguhan. Membuat kesan tidak terkalahkan yang sangat di pengaruhi oleh karisma dan citarasa kuat hingga PR dapat mengerti seutuhnya apa yang diinginkan oleh pimpinan pada diri PR.
Lihat juga :
kelemahan dan kelebihan corporate pr
Di samping hal tersebut di atas, yg tidak kalah penting adalah penguasaan dan pemahaman mengenai bagaimana masalah sepatutnya digerakkan (apa pun type masalah yang digerakkan organisasi), ketrampilan dan kecakapan menggerakkan computer dan tehnologi yang beda, dan memiliki kekuatan dalam menangani kebuntuan berpikir (rasa frustasi) untuk lebih meningkatkan kwalitas diri. Diluar itu ada beberapa langkah efisien yang dapat ditempuh dalam rencana menjangkau keberhasilan, diantaranya :
- Tanggap pada beragam kondisi dalam rencana melatih kepekaan dan ketajaman kita dalam menganalisis suatu problem
- Meningkatkan gagasan individu dan membiasakan diri ambil suatu aksi efisien tanpa ada menanti instruksi atasan. Langkahnya yaitu dengan berlatih mencari jalan keluar, menghadapi dan sesuaikan perubahan yang terjadi sebelumnya problem berkembang dan jadi makin kompleks hingga lebih susah dikerjakan.
- Meningkatkan keingintahuan dan tingkatkan ketertarikan belajar. PR harus senantiasa belajar mengenai beberapa hal baru karena pengetahuan Public Relations bukanlah pengetahuan exact yg tidak berkembang, malah sebaliknya selalu berkembang bersamaan perubahan zaman. Mereka diinginkan selalu dan selalu belajar bila ingin jadi profesional di bagian yang mereka jalani saat ini.
- Tingkatkan energi, ketertarikan dan ambisi. PR professional bekerja teratur dan tidak takut ambil kemungkinan. Umumnya mereka jadi terstimulasi oleh problem tidak teratasi dan bersedia bekerja berjam-jam untuk tercepainya maksud yang telah mereka targetkan sebelumnya. Keinginan atas pertolongan Ilahi juga akan tetesan panduan-Nya tidak sempat surut dihati jadi penggerak utama selalu berupaya memperoleh pengertian yang baik dalam merampungkan beberapa masalah yang dikerjakan.
- Berfikir obyektif dan seimbang. PR harus dapat selalu untuk berfikir seobyektif dan serasional mungkin persoalan riil yang ada untuk dapat mnghasilkan ketentuan yang paling baik. Mereka harus tahu apa yang perlu disebutkan dan dilakukan pada saat, tempat, bhs yang tepat.
- Tingkah laku yang fleksibel. Dalam hadapi individu-individu yang memiliki pandangan berlainan dan bahkan juga bertolak belakang dituntut kecakapan kiat komunikasi yang efisien. PR harus dapat meninjau problem dari beragam jenis pojok pandang berlainan dengan nuansa kebutuhan yang menyertainya dan temukan thema pandangan jadi garis penghubung untuk dapat hasilkan ketentuan melakukan tindakan yang tepat pada setiap moment.
- Service umum. Umumnya PR memiliki sifat alami untuk membantu orang yang memerlukan pertolongan mereka yang selanjutnya juga akan berikan motivasi mereka selalu untuk memberi yang paling baik. Hidup hanya untuk membantu pihak beda yang memerlukan jadi sikap basic hidupnya dengan ikhlash abik usahanya dihargai atau tidak. Dalam kerja prinsip hidupnya yang terutama dapat membantu.
- Persahabatan. Sosok PR yang berhasil biasanya adalah type orang yang disenangi dan memiliki sikap ramah dan bersahabat. Ciri-khas yang sekian juga akan mempermudah PR dalam membuat kontak dengan pihak beda. Tak ada jiwa beda yang menonjol mengikuti kerjanya terkecuali jiwa persahabatan tersebut. Karenanya, dalam fikirannya tak ada sesuatupun yang jadikan alasan dipikirannya untuk malas, terlebih menjauhi atau hindari seorang dalam komunikasi dan hubungan.
Tidak memiliki keragu-raguan maupun kebimbangan. Sifat ini sangat berpengaruh pada keberhasilan PR dalam menggerakkan perannya jadi katalisator. Sifat beberapa sangsi dan bimbang memang mudah keluar pada saat tidak memiliki pengalaman, pengetahuan dan pengertian yang cukup untuk mengambil keputusan suatu hal aksi, dan mengerti beragam kemungkinan yang harus di terima. Ketentuan melakukan tindakan teguh dapat didapat dengan basic prinsip yang kuat jadi landasan melakukan perbuatan